Sabtu, 18 Maret 2017

Go-Jek & Bentuk Organisasi Virtual

Perkembangan Gojek semakin hari semakin pesat. Tidak hanya semakin banyak yang tertarik untuk menggunakannya, semakin banyak juga yang tertarik untuk mendaftar dan bergabung menjadi tukang ojek. Tiba-tiba saja menjadi tukang ojek adalah profesi paling in akhir-akhir ini. Bahkan ramai diberitakan baik di media mainstream ataupun sosial media ada seorang manajer yang relatif sudah mapan banting haluan menjadi tukang ojek.

Apa itu GO-JEK ?

GO-JEK adalah sebuah perusahaan teknologi berjiwa sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di berbagai sektor informal di Indonesia. Kami bermitra dengan sekitar 200.000 pengendara ojek yang berpengalaman dan terpercaya di Indonesia, untuk menyediakan berbagai macam layanan, termasuk transportasi dan pesan antar makanan. Kegiatan GO-JEK bertumpu pada tiga nilai pokok: kecepatan, inovasi, dan dampak sosial. Para Driver GO-JEK mengatakan bahwa pendapatan mereka meningkat semenjak bergabung sebagai mitra, mereka juga mendapatkan santunan kesehatan dan kecelakaan, serta mendapat akses ke lebih banyak pelanggan melalui aplikasi kami.

GO-JEK telah resmi beroperasi di 10 kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Medan, Semarang, Palembang, dan Balikpapan dengan rencana pengembangan di kota-kota lainnya pada tahun mendatang.

Semakin masifnya isu mengenai penghasilan tukang ojek yang tergabung di Go-jek dibandingkan dengan penghasilan karyawan kantoran. Memang harus diakui, masih ada beberapa perdebatan mengenai Go-jek ini, terutama dari tukang ojek pangkalan yang merasa tersaingi akan kehadiran Go-jek ini. Pedebatan lainnya adalah soal menyoal legalisasi go-jek ini sebagai sarana transportasi. Apakah go-jek dan para tukang ojeknya ini perlu diatur dalam peraturan pemerintah atau dibiarkan pada mekanisme kebutuhan dan permintaan masyarakat, biarlah pemerintah yang mengatur.

Go-jek dan aplikasi sejenis yang mengikutinya merupakan trend yang terus berkembang. Pola kemitraan semacam ini sebenarnya sudah berlangsung dari dahulu. Dalam pandangan organisasi, khususnya bagaimana penerapan struktur organisasi dijalankan untuk mencapai tujuan dari sebuah organisasi, pendekatan yang dipergunakan oleh Go-jek mirip-mirip dengan pola yang dipergunakan oleh perusahaan asuransi multinasional terkemuka yang menggunakan agen untuk turut memasarkan produk asuransi.

Agen-agen asuransi ini bukanlah merupakan anggota yang secara struktural tercantum dalam perusahaan asuransi. Bukan menjadi karyawan, tetapi sebagai partner dengan sistem pembagian komisi yang jelas berdasarkan pencapaian kinerja. Semakin banyak premi yang dikelola oleh si agen, maka semakin besar komisi yang akan diterima oleh seorang agen asuransi. Begitu pula dengan tukang ojek yang bergabung dengan Go-jek, semakin banyak kilometer yang ditempuh, maka semakin besar kompensasi yang diterima oleh seorang tukang ojek.

Dari sudut pandang organisasi, Go-jek menjadi lebih efisien daripada Perusahaan taksi. Go-jek tidak perlu menyediakan motor untuk para tukang go-jek, perusahaan taksi harus menyediakan mobil. Perusahaan taksi harus menyediakan pangkalan untuk tempat mobil-mobil taksi, harus menyediakan spare part, teknisi, montir. Go-jek tidak. Go-jek hanya menyediakan seragam dan helm.

Pola bagaimana Go-jek beroperasi merupakan sebuah bentuk organisasi virtual yang memiliki ciri-ciri highly centralized dimana para tukang ojek tersebut tentu tidak mengatur keputusan strategis mengenai Go-jek dan memiliki departementalisasi yang sangat sedikit. Ciri lain dari organisasi virtual terletak pada outsourcing dimana hanya ada sekumpulan orang saja yang melakukan pengambilan keputusan secara strategis, dan memberdayakan pihak lain melalui sebuah mekanisme kerjasama dengan pihak ketiga untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya supporting. Contoh, perusahaan kecil yang bekerjasama dengan konsultan komunikasi untuk menangani semua pekerjaan komunikasi perusahaan, lalu bagian riset dan pengembangan bekerja sama dengan lembaga lainnya.

Pola yang dilakukan Go-jek ini sangat efektif bagi perusahaan kecil untuk dapat beroperasi secara maksimal dan meningkatkan daya saing untuk menghadapi korporasi besar. Bukan tidak mungkin, pola organisasi virtual ini akan menjadi wajah, bagaimana bisnis di masa depan akan dijalankan.

Sumber :

https://fakhrurrojihasan.wordpress.com/2015/08/06/go-jek-bentuk-organisasi-virtual-yang-semakin-menjadi-trend/
https://www.go-jek.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar